Sop Buntut Bu Ugi: Aromanya Nggak Bisa Bohong!

Hari kedua backpacking ke Solo kali ini saya menyempatkan main ke daerah Tawangmangu setelah dikomporin sama teman saya kalau disana ada sop buntut paling enak se-Solo. Tanpai dikomandoi lagi, saya meluncur kesana dengan berbekal mobil sewaan karena seharian hujan dan nggak bisa touring pakai motor. Singkatnya, saya terdampar di daerah pegunungannya Solo, Tawangmangu yang sejuk dan dingin banget dan keputusan nyobain makanan yang hangat seperti sup itu memang pilihan tepat. Sop Buntut dan Pecel Bu Ugi-lah pilihan saya. Rumah makan ini terletak di pinggir Jalan Raya Solo-Tawangmangu, tepatnya disebelah timur pasar Tawangmangu. Posisinya di sebelah kanan dan berada di jalur penanjakan menuju Tawangmangu. Kalau kata teman saya sih, kalaupun kita kesulitan mencari rumah makan ini, cukup bilang Bu Ugi saja semua orang Tawangmangu pasti tau. Soalnya dengar-dengar rumah makan yang awalnya terkenal dengan Nasi Pecelnya ini sudah berdiri sejak tahun 1930 dan merambah ke sop buntut pada tahun 1980-an.

Rumah makannya cukup besar dan nyaman dengan kapasitas kira-kira 50 orang. Baru duduk saja saya sudah bisa mencium aroma sop buntut yang wangi sekali dan membuat perut saya benar-benar bergejolak. Nggak sampai 10 menit setelah order, sop buntut itu datang ke meja saya dan lagi-lagi aroma gurih dan bau daging sapinya itu lho, kok bisaaaa menggoda banget yah hihihi...

Saya terkejut pas melihat seporsi sop buntut Bu Ugi ini, beda dengan sajian sop buntut yang biasa saya makan di Jakarta. Semangkuk sop buntut Bu Ugi ini disajikan dengan potongan kentang dan wortel yang besar dan taburan daun bawang. Dagingnya pun gak hanya buntut tapi ada beberapa potongan daging sapi lengkap dengan tulangnya. Plus perkedel dan gorengan tempe yang bisa jadi pelengkap sop. 


Jangan tanya seperti apa reaksi saya setelah menyeruput kuah sopnya. Yang bisa saya bilang hanya 'Ya Oloh rasa kuahnya mirip sama wanginya!' It's perfect! Saya bisa merasakan rasa daging sapi yang kuat dan gurih bahkan hanya menyeruput kuahnya yang kental itu. Ini jarang-jarang banget lho terjadi pada sop bening yang biasa saya makan. Biasanya cuma wanginya aja, rasanya pasti beda, tapi Bu Ugi make it right! Potongan buntut dan dagingnya pun lembut dan mudah dikunyah. Kalau suka pedas, Bu Ugi menyediakan saus kecap yang sudah ditambah irisan cabai. Kalau buat saya sebenarnya agak failed pas kuahnya diberi kecap pedas, soalnya udah nggak berasa gurih lagi. Percayalah, kuah originalnya itu lebih mantaaaap! Dijamin ketagihan!


Seporsi sop buntut ini dihagai Rp17.500 saja. Harga yang sangat murah melihat harga daging sekarang sangat mahal. Nah, lagi-lagi saya nggak nyesel jauh-jauh ke Tawangmangu hanya untuk nyicipin sopnya si Bu Ugi ini, selain suasana pegunungan yang begitu lekat di sekitar saya, mencicipi lezatnya sop ini juga benar-benar memanjakan perut saya. Indahnya bisa menikmati kuliner Indonesia seperti ini. Sampai ketemu di jelajah kuliner Solo saya selanjutnya, eaters!


Sop Buntut & Nasi Pecel Bu Ugi

Jl. Raya Solo-Tawangmangu
Sebelah timur Pasar Tawangmangu,
Karanganyar, Solo

No comments