[TRAVEL REVIEW] RABBIT TOWN BANDUNG: WISATA SELFIE UNTUK SELURUH KELUARGA

Aloha, finally punya tenaga untuk nulis lagi setelah operasi usus buntu yang melelahkan jiwa dan raga. Thanks God aku masih dikasih kesehatan dan kesempatan sama Allah SWT buat nulis dan sharing ke kalian lagi pengalaman traveling atau makan aku (sebelum operasi aku parno gila ama obat bius, takut tau-tau nggak bangun lagi kaan *amitamitamitamit hahaha). Well, at least, sekarang bakalan lebih selective sama makanan tapi tenaaang nggak akan menyurutkan niat untuk tetap sharing makanan enak dan sehat juga ke kalian guys. Nah, sesuai janjiku beberapa waktu lalu, kali ini aku mau sharing traveling The Waranggana's ke Rabbit Town, Bandung bulan lalu.



Rabbit Town emang lagi happening banget nih di Bandung sebagai wisata baru yang ditujukan untuk keluarga ataupun anak muda, lebih tepatnya yang suka banget sama selfie. Nggak heran kalau tagline Rabbit Town ini "Wisata Selfie". Awalanya kupikir Rabbit Town ini lebih ke wisata untuk anak-anak, soalnya nama-nya catchy ala anak-anak banget gitu kaaan, eh tau-nya agak sedikit di luar ekspektasi nih bu ibu... kenapa oh kenapa? baca terus yaa sampai selesai hihihi...


Rabbit Town ini berlokasi di daerah Ciumbuleuit tepatnya di Jalan Rancabentang 30, seberang hotel Bumi Sangkuriang. Akses menuju kesana bisa ditempuh dengan mobil pribadi ataupun kendaraan umum kok. Saat aku kesini, Rabbit Town masih dalam tahap soft opening, Masih ada beberapa pembangunan termasuk area parkirnya yang terbatas. Untuk masuk ke Rabbit Town, kita harus antri di loket yang terletak di sebelah kanan pintu masuk. Tiket per orang-nya seharga 25 ribu dan kita diwajibkan membeli e-card yang bisa di top up seharga 25 ribu. Aku nggak ada ekspektasi apa-apa pas disuruh to up e-card ini, soalnya kata mbaknya isi aja banyakan mba kan buat transaksi di dalam. Yaudah, aku isi aja 150 ribu, ternyata sampai di dalam maksudnya "transaksi" adalah setiap spot foto di dalam Rabbit Town dan wahana anak dikenakan charge lagi. OMG! Paham deh aku kenapa mbak-nya insist aku top up banyak-banyak zzzzz....Harga per spot/wahana mulai dari 10-20 ribu per orang. Well, agak shock sih membayangkan berapa uang yang dihabiskan kalau harus berfoto di semua spot atau masuk area bermain wkwkwkw...


Agak heran sebenarnya saat memasuki wisata selfie ini, soalnya aku nggak merasa seperti masuk ke sebuah tempat wisata, lebih seperti masuk ke sekolah TK internasional yang gedung-nya besar sekali dengan hiasan dinding bergambar kelinci dan patung kelinci yang lucu dihampir setiap sudutnya. Ternyata oh ternyata, memang begitulah konsep mereka. Jadi, area Rabbit Town ini terbagi dua, indoor dan outdoor. Area indoor-nya ya di dalam bangunan empat lantai yang di sekat-sekat menjadi spot-spot untuk wisata selfie dengan beragam tema, mulai dari Museum of Ice Creams, Hollywood Land, Sticker Room, Love Lock, Lala Playground dan area terbuka masih di dalam gedung Koi Garden, Dove Garden dan Owl Garden, dan masih banyak lagi. Sementara di area outdoor-nya, kita bakal menemukan area yang lebih luas dengan spot-spot yang lebih cantik seperti Love Light, Arderich Tree House, Pink House dan kebun binatang mini, Monkey Groove dan Rabbit Garden. 
  

Karena banyak yang penasaran seperti apa masing-masing spot selfie-nya, nih aku jelasin beberapa spot selfie yang aku cobain dan wahana anak khusus buat yang bawa anak ya:

OUTDOOR AREA

COLORFUL WALL

Nggak tau apa nama spot ini, tapi spot ini berupa dinding disebelah tangga menuju ke area outdoor dari area indoor. Tangga-nya di cat warna-warni dengan dinding yang juga dicat warna-warni. Super instagenic deh! 

colorful stairs at rabbit town

LOVE LIGHT

Nah, ini nih yang bikin Rabbit Town diincar dan juga menjadi hujatan banyak orang. Love Light disini mirip banget sama art works yang ada di Los Angeles County Art Museum (LACMA), bahkan kalau dilihat-lihat bukan mirip lagi tapi kayak mindahin langsung dari LACMA (di medsos netizen sudah ramai boikot kalau ini karya seni "plagiat"). Ya terlepas dari ini plagiat atau bukan, at least sementara nggak usah jauh-jauh ke LA buat foto atau bikin video romantis a la Natalie Portman & Aston Kutcher di film "No Strings Attached" hahaha...Spot ini super duper ramai. Susah banget mau ambil foto tanpa banyak orang disini. 

eatinguntildiee.blogspot.co.id

#Tips-nya cuma satu, kalau datang siang hari, tunggu sampai jam 12 siang teng. Spot ini langsung sepi pengunjung karena posisi matahari-nya benar-benar pas di atas kepala dan who's the one yang mau pepotoan di tengah panas terik gitu hahaha...but seriously it works for me. Pas jam 12 siang itu benar-benar kosong si area Love Light ini sampai aku bisa dapat foto bagus kayak di bawah tanpa "bocor" orang dan emang kudu rela panas-panasan dikit laah...aahh panas Bandung masih kalah kok sama panasnya Bali hihihi...


PINK HOUSE

Di sebelah Love Light ada area Pink House yang sepertinya belum beroperasi, hanya ada semacam bagian outdoor sebuah restoran dengan dominasi putih dan pink dengan mobil tua berwarna pink yang eye-catchy juga. Cocok banget lah buat ootd-an disini


MONKEY GROOVE

Di sebelah Pink House, ada kandang monyet mini. Arga senang banget melihat monyet-monyet lompat sana-sini. Kita juga bisa ngasih makan monyet disini dengan membeli pakannya terlebih dahulu di loket. Nggak terlalu menarik sih buat aku hahaha...


FANTASY MART

Nggak paham apakah ini beneran sebuah toko atau hanya sekedar di desain untuk foto selfie hehe...tapi memang lucu desainnya sih buat foto hihihi


KOI POND

Kolam ikan koi ini sebenarnya masuk ke dalam indoor area cuma arenya terbuka aja sih. Lokasi-nya kalau nggak salah disebelah Lala Playground.  Kolam-nya kecil banget macam kolan ikan di dalam rumah mewah dan somehoew agak kesal lihat tulisan "Pakan Ikan 10 ribu". Ngasi makan monyet bayar, ikan koi beginian juga bayar lagi *udahlelahduluanbunda. Langsung mengurungkan niat sih aku, soalnya memang nggak ada juga anak-anak yang ngasih makan ikan disini, jadi aku juga langsung ajak Arga pergi hahaha...


RABBIT VILLA

Untuk masuk ke Rabbit Villa, dikenakan biaya 20 ribu sudah plus 3 buah wortel (agak irit ya ini Rabbit Town wkwkwkw). Sebagai emak-emak, sebenernya ekspektasi aku dari si Rabbit Town ini adalah kota kelinci yang isinya benar-benar kelinci yang dilepas bebas supaya anak-anak puas main sambil lari-larian sama kelinci, tapi ternyata Rabbit Villa-nya disini hanyalah sebuah taman kecil dengan kelinci-kelinci dari berbagai negara yang di kandangin huhuhu...ada beberapa yang di keluarin untuk dikasih makan tapi itu juga nggak banyak. 


Sisanya anak-anak hanya bisa ngasih makan kelinci yang di dalam kandang. Dan sedihnya, karena pengunjung banyak, sementara kelinci-nya itu-itu aja, si kelinci pun nggak semuanya mau makan hahaha...kenyang pasti mereka dijejelin wortel terus kali yaaa...Arga sampai sedih karena hampir semua kelinci nggak ada yang mau makan wortel yang disodorin Arga huhuhu *pukpuk sabar ya sayang tar kita beli kelinci aja. 


 INDOOR AREA

MUSEUM OF ICE CREAMS

Spot ini boleh jadi saingan terbesar Love Light area karena areanya super colorful dan girly, persis banget sama Museum of Ice Creams di Amerika. Area-nya kecil sih, mungkin sekitar 6x6 m ya, yah pokoknya sempit banget deh. Untuk berfoto disini, kamu akan dikenakan 15 ribu per orang. Di dalam area Museum of Ice Creams ini ada beragam spot unyu-unyu seperti ice cream cone gantung dengan lampu LED warna-warni, dinding dengan pisang menggantung warna pink dan kuning, kolam mandi bola dan ayunan berlatar es krim. Ini spot favorit banyak orang, nggak heran antrinya panjang banget disini! 


#tips: ruangannya sempit menurut saya plus banyak orang, jadi ada baiknya kalau suka banget sama spot ini, datanglah lebih awal dan langsung menuju spot ini sebelum spot yang lainnya. Pastikan kamu punya temen buat motretin soalnya mas penjaganya nggak bisa bantu motret kecuali dia lagi senggang, nggak sibuk jaga di pintu masuk, tapi yaa hasilnya gak memauskan seperti foto aku ini #KZL hahaha...oiya, ekstra sabar-nya kudu banyak, soalnya orang-orang bisa berkali-kali jepret di tiap spot dan nunggunya lama hahaha...

STICKERS ROOM

Spot ini cukup menarik perhatian saya, sepertinya ini terinspirasi (atau menjiplak ide) dari Infinity Room-nya Yayoi Kusama. Bedanya ini dengan dominasi warna putih dan aneka colorful circle stickers. Agak sedikit kesal dengan spot ini, karena selain diwajibkan membayar 10 ribu, pengunjung juga diminta memakai kaos kaki (kalau nggak ada, bisa beli di loket harganya 15 ribu wkwkwk). Di area ini juga pengunjung diwajibkan menempelkan stiker warna-warni di dalam ruangan yang masih kosong spotnya dan berfoto sepuasnya deh. Cuma agak nggak ngerti aja sama peraturan disini, meskipun sudah bayar dan beli kaos kaki tapi kalau nggak menempelkan stiker nggak boleh masuk dan berfoto hahaha...nggak relevan aja sih aturannya. Aku langsung mengurungkan niat, soalnya Arga dan Mas Bonang nggak pakai kaos kaki, kalau masuk sini kudu beli 3 x 15 ribu lagi, plus bisa berjam-jam kalau ajak Arga tempel-tempel stiker disini yang ada nggak jadi pepotoan wkwkwkw...

Tapi buat kamu yang pengen banget foto disini, nggak usah takut kalau datang sendirian, tersedia tangga mini yang bisa kamu pakai untuk meletakkan kamera kamu. Jadi, selfie sendiri, no worry! 



#tips: Jangan lupa bawa kaos kaki kalau kamu sudah baca postingan ini, bilang sama semua kakak adik sodara temen pacar kalau mau motretin kamu juga wajib BERKAOS KAKI hahaha...plus sabar-sabar ya nempelin sticker-nya...anyway, menurut aku ini areanya luas dan lengang, jadi agak leluasa pepotoan disini


DOVE & OWL GARDEN

Naik ke lantai paling atas, ada Dove Garden dengan kandang burung yang supeeer colorful dan pastinya bikin anak-anak seneng banget lama-lama disini (kalau gw sebagai emak-emak, lebih suka kandangnya saking unyu-nya haha) Untuk masuk kesini, dikenakan biaya 20 ribu per orang termasuk pakan burung dan alas sepatu dan tutup kepala (kalau anak-anak bisa didampingi satu pendamping tanpa tambahan biaya). Diwajibkan memakai alas sepatu dan tutup kepala juga kalau masuk kesini untuk mencegah kejatuhan/terinjak-nya kotoran burung. Disebelah Dove Garden, ada Owl Garden, dengan dua burung hantu yang biasa aja sih menurut aku. Arga juga nggak tertarik banget melihatnya, serem katanya hahaha...untuk foto dengan burung hantu, dikenakan biaya 10 ribu lagi *sigh





#tips: somehow pas aku kesini pintu masuk ke kandang burung ini terbuka bebas jadi siapa saja sebenernya bisa masuk tanpa ketahuan, nggak ada pengawasnya juga sih. Aku cuma gesek 20 ribu dan niatnya cuma aku dan Arga yang masuk, eh suamiku masuk juga dan nggak ada satpam yang ngelarang sih hihihi...Oiya, sebelum masuk ke Dove Garden, kita akan melewati jalur antrian dulu dan disini kita bisa menukarkan tiket masuk dengan goodie bag atau ambil doorprize. Aku memilih ambil doorprize dan hadiahnya goodie bag juga hahaha..Goodie bag-nya isi-nya makanan ringan untuk anak, wafer dan biskuit gitu deh banyak banget. Lumayan lah itung-itung nggak usah beli banyak-banyak cemilan buat Arga hihihi...



Di area indoor ini juga ada playground macam area mandi bola dengan perosotan dan jembatan-jembatan gantung dan area semacam Kidzania kalau di Jakarta, jadi anak-anak bisa bermain sambil belajar tentang profesi orang dewasa. Tapi menurut saya biasa saja sih, soalnya ruangannya terlihat sempit dan tertutup, jadi malas aja masuknya, masih lebih enak ajak Arga ke Amazone Playground di mal hehehe...


Well, kalau sudah puas foto-foto, nggak usah takut kehausan atau kelaparan, disini tersedia food court yang luas banget dengan beragam pilihan makanan juga dan harga yang masih affordable plus seating area yang sangat memadai. Ada juga La La Land toko souvenir untuk yang mau beli oleh-oleh khas Rabbit Town dan toko makanan di pintu keluar dengan aneka ragam cemilan khas Bandung yang menggiurkan untuk diborong. 


Well, jauh sebelum ramai cuitan di medsos terutama Twitter soal pro dan kontra Rabbit Town yang dianggap "menjiplak" karya seni orang lain, aku memang sudah merasakan Rabbit Town ini agak memaksakan dirinya bisa disebut sebagai tempat wisata. Alih-alih menjadi alternatif wisata baru, Rabbit Town seolah jauh dari ciri khas Bandung sebagai "creative city" dan buat saya pribadi, tempat wisata ini sekedar menawarkan "studio foto" berbayar dengan citarasa internasional. Wahana bermain anak pun terasa "dipaksakan", saya sih masih lebih memilih main ke Rabbit Garden di Ciwidey, si Arga bisa sepuasnya ngejar-ngejar ratusan kelinci yang dilepas bebas atau bermain ke wisata alam dan edukatif lainnya seperti Jendela Alam (review-nya disini)

Buat kalian yang gemar selfie sih nggak ada salahnya menjajal Rabbit Town ini, toh spot-nya memang bagus-bagus dan pasti bikin feed instagram kamu makin ciamik. Masalah harga tiket yang bervariatif sih tergantung dari pibadi masing-masing, kalau saya sih lebih baik menghabiskan 150 ribu untuk makan siang dibanding desek-desekkan cuma buat foto hahaha...Well, yuk main lagi ke Bandung!

Rabbit Town
Jalan Rancabentang 30,
Ciumbuleuit, Bandung
IG : @rabbittown.id
Jam buka: 
Senin - Sabtu 10.00 - 20.00
Minggu 09.00 - 20.00

3 comments

  1. New Year is a very special moment where you want to celebrate these lovely moments with your family and also with your friends. New Year Messages for Girlfriend

    ReplyDelete
  2. Thanks for sharing this beautiful blog. swing chair

    ReplyDelete