Sekoteng & Tau Sjan Pontianak

Selepas menikmati lezatnya kwetiaw siram, saya tergoda dengan Sekoteng & Tau Sjan Pontianak yang kedainya terletak di depan Kwetiaw Mangga Besar. Bukan kedai sih tepatnya, hanya seorang ibu dengan etalase kecil yang isinya beragam isi untuk sekoteng. Saya tertarik karena ketika didekati, etalase tersebut berisi makanan yang tak lazim saya lihat pada sekoteng yang sering saya jumpai.


Iseng bertanya pada si ibu penjual yang umurnya kira-kira sudah 50an, ternyata ini sekoteng khas Pontianak yang katanya terkenal di kota tersebut namun juga menjadi makanan penutup khas orang Tionghoa. Sekoteng Pontianak ini bukan disajikan dengan air jahe melainkan dengan air gula dan daun pandan.


Isi sekotengnya sendiri terdiri dari biji jali-jali, kacang hijau kecambah, jamur putih khusus untuk sayur, biji teratai, lengkeng, dan buah yang agak asam mirip dengan kurma (saya lupa namanya hehehe).



Rasa air gulanya sendiri pas, tidak terlalu manis dan menyegarkan tenggorokan meskipun disajikan hangat. Aneka isi sekotengnya juga terasa menyatu sempurna dengan air gulanya, hanya saja ada buah yang terasa sangat asam di lidah saya. Biji teratainya empuk seperti makan kacang mete namun lebih lunak, jamur putih, jali-jali, lengkeng semua disajikan pas dan teksturnya mudah dikunyah.



Semangkuk sekoteng Pontianak yang bisa disajikan panas atau dingin ini dibanderol Rp12.000. Buat saya sih agak pricey, tapi mungkin karena isinya yang khas dan hanya dijual di toko-toko tertentu, mungkin harga segini wajar dipasang oleh si penjual.


Pelayanannya sendiri sangat ramah. Si ibu dengan sabar menjelaskan pada saya isi dari sekoteng dan asal muasalnya. Dapet ilmu baru, perut pun kenyang hehehe....


No comments