Another Try: Tokyo Ramen Tabushi

Ramen seolah menjadi makanan uji coba di Negara ini. Mereka datang bergelombang seperti dikutip dari pernyataan my food blogger friend @wanderbites di salah satu post-nya “they come in waves. First, it was the little known pioneers. Then came the game-changer. Then came the followers to piggyback on the success. Then came the late bloomer.” 

Ya, that’s also popped out in my mind, ramen datang silih berganti mulai dari yang mengaku No.1 hingga yang mengakui kalau bahan-bahannya tidak dimiliki oleh gerai ramen lainnya. Bagi pecintanya, si masakan Jepang ini selalu dinanti-nanti baik yang menyukai tekstur mie tipis atau tebal, kuah kental atau encer. Salah satu gerai ramen Jepang yang kali ini mencoba membuat perubahan di pasar ramen Jakarta adalah Tokyo Ramen Tabushi. Gerai ramen ini sebelumnya sangat terkenal di daerah Tabushi, Jepang. Dengan 8 cabangnya mereka menjadi No. 1 dan satu-satunya gerai ramen yang menggunakan ikan Bonito baik dalam kuah ramennya atau dalam adonan handmade noodle mereka


Restorannya yang di Kelapa Gading merupakan satu-satunya gerai di Jakarta. Konsepnya pun simpel, sama dengan nuansa resto aslinya di Jepang. Saat memasuki resto ini, beberapa pelayan langsung menyambut saya dengan teriakan selamat datang a la Jepang. Dengan senyum manisnya mereka langsung mempersilahkan saya naik ke lantai dua karena di bawah kebetulan penuh. Bahkan mereka sedikit berpromosi dengan menjelaskan kalau kita LIKE Facebook mereka, kita bisa mendapatkan free Chicken Kaarage. Satu hal yang membuat saya heran itu, pengunjung disini mayoritas orang Jepang lho. Usut punya usut ternyata pangsa pasar mereka memang orang Jepang yang tinggal di Indonesia. Kebanyakan dari orang-orang Jepang tersebut mengetahui kalau Tokyo Ramen Tabushi ini memiliki citarasa ramen Jepang asli dibandingkan kebanyakan resto ramen yang sudah ada. Kebetulan hari ini saya memiliki kesempatan untuk berbincang dengan chef de executive Tokyo Tabushi Ramen, Chef Fukuda, pria berkebangsaan Jepang yang tidak ernal melepas handuk ikat hitam dikepalanya. Dengan ramah dan senyum malu-malunya ia bercerita kalau ia baru 7 bulan tinggal di Indonesia dan ingin memanjakan lidah orang Jepang yang kangen masakan Tabushi serta memperkenalkan masakan ramen khas Tabushi pada penikmat makanan Indonesia.


Tokyo Ramen Tabushi tidak hanya berbeda dalam penggunaan ikan bonito, mereka juga membedakan dirinya dengan menawarkan menu ramen kering (penyajiannya seperti mie yamin Indonesia) atau disebut Aburasoba serta ramen kering celup (dipisah dengan kuah dan cara makannya dicelup ke kuah) disebut Tsukemen. Selain itu, ada beragam jenis ramen yang bisa menjadi pilihan seperti Syouyu Ramen with soy sauce taste, Miso Ramen with Miso taste, atau buat yang suka pedas bisa mencoba Karami Ramen. For those who love Chicken Ramen, Tokyo Tabushi menawarkan Tokusei Chukasoba atau Chicken Soup Ramen. Setiap ramen bisa diupgrade dengan tambahan pilihan topping hanya dengan menambah Rp20.000. Mereka juga punya appetizer mulai dari gyoza, chicken kaarage hingga roast pork belly. Sayangnya, berhubung masih dalam tahap tes pasar dan terus berkembang, mereka belum mempunyai dessert untuk teman makan ramen. Chef Fukuda bilang dalam waktu dekat akan tersedia dessert. Hooray! Nah, yuk simak pengalaman saya mencicipi aneka makanan ala Tabushi, Jepang ini.

Tori Kaarage (25K)

This is a well opening appetizer! Kulitnya bagian luar ayamnya sangat crunchy dengan aroma kecap dan madu yang kuat, begitupun pas digigit saya bisa menikmati rasa asin, gurih dan manis sekaligus. Bagian dalamnya juga kenyal dan mudah digigit, adonan tepung sagu yang membalut daging ayamnya sangat lunak dan lembut menyatu sempurna dengan daging yang lembut. Ah enough to say! Oishiii!


Chicken Namban (28K)

Appetizer ini menurut saya unik selain daging dada ayam yang di marinated dan digoreng tepung, saus tar tar-nya sangat enak! Saus tar-tar yang jadi pelengkap cocolan ayam namban ini dibuat dari campuran saus tar-tar dengan potongan telur rebus dan menurut saya ada tambahan mayonnaise di dalamnya karena pas dimakan rasanya persis seperti mayonnaise gurih, sedikit asam da nada manisnya sedikit. I really love it!


Tabushi Ramen (48K)

Nah, ini dia signature ramen disini. Ramennya disajikan dalam mangkuk putih besar karena porsi disini juga porsi besar. Oiya, ramen disini tersedia dalam dua pilihan daging tonkotsu (babi) atau chicken. Sayangnya, khusus si Tabushi ini hanya tersedia dalam daging babi. Kalau saya lihat ramen ini kuahnya memang sangat pekat sampai berwarna cokelat, mie-nya sendiri tebal (bisa request kalau mau mie yang lebih tipis) dan ditambah dengan potongan daging babi, nori serta telur ayam setengah matang. Tapi ternyata rasa kuahnya sangat asin kalau melihat teman saya yang memakannya hihi…Dia sampai berkali-kali memastikan kuahnya memang sangat asin dan ternyata memang benar, karena ini signature dish yang notabenenya asli Jepang makanya dibuat asin sesuai dengan selera orang Jepang asli.


Mabo Ramen (52K)

Saya penasaran dengan ramen ini karena ini satu-satunya ramen yang ramah untuk vegetarian. Disajikan dalam mangkuk yang cukup besar, ramen dengan mie cukup tebal ini membuat saya tersenyum karena bertopping potongan tofu dan sayuran, seperti kol, tomat dan telur setengah matang. Ditambah dengan potongan chicken atau babi sesuai pilihan. Kuahnya menurut saya kurang gurih dan buat penyuka pedas sepertinya perlu menambahkan sedikit bubuk cabai kedalamnya.


Miso Ramen (52K)

Kalau sebelumnya Mabo Ramen cukup sehat karena bertopping sayur, si Miso Ramen ini lebih sehat lagi karena katanya kandungan kuah ramennya bisa membantu menurunkan kolesterol. Wah, saya terkejut sekali, masa sih? Ya, kuah ramen ini mengandung black garlic yang konon membantu menetralkan kolesterol dalam darah. Kuahnya sendiri seperti umumnya kuah miso, gurih dan sedikit terasa kari ayamnya. Kuahnya awalnya berwarna kuning tapi semakin menghitam jika diaduk karena ada black garlic didalamnya. Toppingnya sendiri terdiri dari chicken, telur setengah matang dan nori. Kita juga bisa menggantinya dengan babi. Saya suka sekali kuah misonya, rich of flavour!


Syouyou Tsukemen (48K)

Dipping ramen ini dibuat terpisah. Mie-nya disajikan kering dan kuahnya ditempatkan dalam mangkuk yang cukup besar. Tapi sayangnya, tekstur mie yang terpisah dengan kuahnya malah terlalu lengket dan keras. Saya butuh perjuangan untuk mengambil mie-nya loh hehe...Cara makannya ambil mie-nya dengan garpu atau sumpit kemudian makan bersama kuahnya atau istilahnya cocol dengan kuahnya. Sebenarnya agak repot memakannya apalagi mie-nya susah diambilnya hehehe...Tsukemen ini menurut saya kuahnya asin sekali seperti yang sebelumnya saya bilang, khasnya orang Jepang hehehe….Tapi tenang mereka menyediakan kuah gurih untuk penetral rasa asin. Tapi buat saya sih sebanyak apapun kuahnya, tetap saja asin banget hahaha!


Untuk harga mereka masih dalam range wajar. Aneka ramen dibanderol dari harga Rp48.000 - 52.000, sedangkan appetizernya bisa dinikmati mulai dari Rp.15.000 - 28.000. Minuman juga tidak terlalu banyak rata-rata harganya Rp10.000 - 15.000

So, bagi kamu pecinta ramen, silahkan mencicipi dan membandingkan ramen ini, apakah bisa menjadi tempat yang bikin kamu balik lagi atau tidak. It's your choice! Me? Well, maybe not maybe yes hehehe 

Tokyo Ramen Tabushi

Jl. Boulevard Kelapa Gading, Blok LA-4 No.18
Kelapa Gading

Tel. 021-4500368
@tabushi_ramen

No comments