Humans were originally created with four arms, four legs, & a head
with 2 faces.
Fearing their power, Zeus split them into two separate parts
condemning them to spend their lives in search of their other halves.
(Plato)
Sepenggal kutipan dari Plato di atas membawa saya seolah berada di
Yunani, dikelilingi dengan bangunan-bangunan kuno yang eksotis dan orang-orang
yang seolah semuanya berpikiran filsafat serta makanan-makanan bernama aneh
namun menggoda. Sayangnya, khayalan itu hilang sesaat setelah seorang waiter
datang kembali ke meja saya dan bertanya, ‘Mau pesan apa, Mbak?”. That’s come
again in my mind, mau pesan apa? Itu pertanyaan sulit saya jawab saat melihat
deretan menu makanan Yunani di depan saya. Oh well, now I’m stucking in a food
stall named after Grekka. Yeah, that’s what you heard, Greek for Grekka, sudah pasti
bisa ditebak saya sedang mencoba makanan Yunani yang sekarang ini sedang
booming di Jakarta dan Bandung.
Grekka menempati sebuah kedai kecil di pinggiran jalan Cihampelas,
Bandung menggantikan Kedai Ramen Ling Ling (Grekka merupakan inovasi baru dari
pemilik Kedai Ramen Ling Ling). Dengan desain kedai warna biru muda dan kuning
yang sangat mencolok dari kejauhan, Grekka membuat saya sangat ingin mencoba
seperti apa masakan Yunani yang menurut kepercayaan orang sana baik untuk
pikiran dan jiwa.
Grekka menawarkan traditional dishes yang mayoritas a balance portion of rice, meat & vegetable seperto Souvlaka,
Keftedes, Gyros, dll., dengan aneka lite bites seperti Mousakka dan Loukomades
yang menjadi cemilan khas Yunani. Ditambah dengan aneka Desserts khas kedai
Ramen Ling Ling, seperti Mango Desserts, Tutti Frutti Desserts berupa jelly,
nata de coco, susu dan buah potong yang segar.
So, that’s another question which traditional dishes I should choose? It
went to Souvlaki Shrimp (25K) dan Souvlaki Lamb (23K). Souvlaki merupakan salah satu menu
utama keluarga di Yunani berupa nasi yang disajikan dengan bayam rebus dengan
tambahan udang panggang, saus keju dan saus yoghurt, sedangkan Souvlaki Lamb hanya
diganti saja dengan daging domba panggang. Kedua menu ini benar-benar disajikan
dalam porsi seimbang yang menurut saya sih kecil hihihi…Nasinya sendiri berupa
nasi yang dimasak bersama mentega sehingga bau menteganya cukup kuat dan
aromanya gurih sedangkan bayamnya menurut saya terlalu overcooked, jadinya lembek
sekali. Udang dan daging dombanya dipanggang sedang dan dagingnya pun cukup
empuk hanya saja rasa-nya plain. That’s why they provide a dip. Namun, buat
saya kedua sausnya belum ramah dilidah, saus kejunya dibuat sangat encer dan
asam, begitu pula saus yoghurtnya plain seperti minyak zaitun hanya saja terasa lebih segar dan pas untuk cocolan si udang dan daging domba. Well, mungkin
memang inilah citarasa Yunani yang sebenarnya, yah ;-)
Yang paling saya suka adalah lite bites mereka, Mousakka (17K) benar-benar
membangkitkan taste bud saya. Sepintas Mousakka mirip lasagne, tapi ketika
didekati dan dipotong, teksturnya justru lebih mirip pastel tutup. Setiap layer
Mousakka dilapisi dengan kentang, keju, daging cincang, dan terung. Rasa daging
dan keju yang kuat menjadi andalan makanan ini, begitu pula dengan kelembutan
teksturnya. Ah, I can’t agree more!
Nggak usah takut juga dengan harganya, Grekka membawa kita memasuki
Yunani hanya dengan Rp20.000 – 25.000 untuk semua tradisional dishes-nya.
Sementara lite bites dapat dinikmati mulai dari Rp10.000 – 20.000, dan aneka
desserts mulai dari Rp11.000 – 15.000.
Icha Khairisa, now seeking for a cheap airfare to Greek to taste the
real dishes ;-)
Kedai Grekka
Jl. Cihampelas No. 101
Bandung
(setelah Aston Tropicana Hotel dan Sapu Lidi Kafe)
022-96016234
@KedaiGrekka
www.kedaigrekka.blogspot.com
i hope they are opening a shop soon in jakarta
ReplyDelete