Miniatur Kota Solo dalam Dapur Solo

Kota Solo merupakan kota yang pernah membuat saya jatuh cinta setengah mati bukan hanya dengan ketenangan kota dan kedamaian suasananya tapi juga dengan beragamnya kuliner tradisional yang masih dengan mudahnya ditemui di tiap sudut kota Solo. Sebagai orang Jakarta yang pernah melakukan solo traveling ke kota Solo, saya kadang rindu dengan makanan Solo, tapi sayangnya susah sekali mencari kudapan khas Solo di Jakarta yang benar-benar autentik. Untungnya, ada restoran Dapur Solo yang baru-baru ini mengadakan perayaan hari jadi kota Solo yang ke-269 dengan menyelenggarakan “PESTA GELAR MASAKAN SOLO”. Yay, betapa senangnya saat saya menyadari bahwa restoran yang sudah berdiri sejak tahun 1988 ini begitu peduli akan pelestarian masakan khas Solo di kalangan penduduk Jakarta terutama anak muda seperti saya yang mungkin tidak aware akan masakan tradisional.


Dalam acara ini, Ny. Swan Kumarga, pendiri Dapur Solo, menceritakan tentang jatuh bangunnya restoran ini yang dimulai hanya dari garasi rumah hingga menjadi restoran yang kini bahkan punya 4 cabang restoran utama Dapur Solo, catering service, lunch box service dan pusat oleh-oleh khas Solo. Beliau mengutarakan keinginannya untuk memperkenalkan masakan Solo terutama yang sudah sangat jarang ditemui kepada generasi muda untuk dilestarikan. Apa saja yang diperkenalkan Ny. Swan kepada kami hari itu, yuk intip jelajah masakan Solo saya berikut ini...

KUDAPAN

Cabuk Rambak

Wah betapa senangnya hati saya bisa menemukan kudapan ini di Jakarta! Soalnya di Solo pun kudapan ini sudah sangat susah ditemui. Saya ingat sekali pertama kali saya mencicipi Cabuk Rambak ini di Pasar Gedhe Solo, di seorang ibu yang menjualnya secara lesehan hanya dengan harga Rp2.500 saja per porsi. Cabuk Rambak yang biasa dijadikan sarapan pagi orang Solo ini terdiri dari ketupat yang disiram dengan bumbu yang terbuat dari kacang, wijen, dan daun jeruk. Cabuk Rambak ini rasanya persis dengan yang saya makan di Solo. Sangat terasa tekstur serat-serat kacang dan wijen pada bumbunya dengan aroma daun jeruk yang khas. Kudapan ini disajikan dengan Karak, kerupuk yang terbuat dari nasi yang gurih rasanya.


Brambang Asem

Waktu ke Solo saya tidak menemukan kudapan ini sama sekali dan ternyata benar kata Ny. Swan, kudapan ini hampir punah bahkan orang Solo-nya pun sudah jarang yang menjual ini. Brambang Asem ini mirip seperti pecel hanya saja daun yang dipakainya adalah daun ubi jalar atau jeglor. Daun ini tekstur dan rasanya mirip daun kangkung, direbus hingga layu kemudian disajikan dengan siraman sambal brambang yang terbuat dari cabe rawit, gula jawa, adam jawa, daun jeruk, terasi dan bawang merah (brambang) bersama tempe gembus bacem yang terbuat dari ampas kelapa. Secara keseluruhan rasanya nano-nano, ada pedas dan manis dari bumbunya serta manis khas bacem yang membuat hidangan ini enak dinikmati juga untuk pelengkap makan siang.


Bubur Lemu

Hati-hati kebayakan makan bubur ini nanti bisa gemuk loh hihihi...kok bisa? Lemu dalam bahasa Jawa artinya gemuk karena setelah menyantap masakan ini kita bisa jadi gemu karena mayoritas isi dari bubur ini bersantan hehehe...Bubur Lemu juga salah satu kudapan yang hampir punah, terdiri dari bubur santan yang serupa dengan bubur yang dipakai untuk bubur ayam disiram dengan opor ayam kampung berisi tahu dan telur serta sambal krecek. Rasanya buat saya seperti menikmati opor ayam dengan bubur saja, gurihnya kuah opor berpadu dengan sambal krecek yang pedas membuat kudapan ini terasa nikmat sekali. 

  
Bubur Jagung

Setelah yang gurih dan pedas, kini masuk ke kudapan yang manis-manis. Bubur Jagung merupakan kudapan yang baru di Dapur Solo ini. Terbuat dari pacar cina dan jegung rebus serta disiram santan cair. Saya suka sekali bubur ini karena manisnya pas dan aroma daun pandan dari santannya menambah kelezatan bubur ini. 


Kue-Kue Kecil
Ki-ka : Pastel, Mendut, Sosis Solo, Jadah Blondo, Nagasari, Semar Mendem


Pastel, kudapan ini sudah pasti familiar bagi kita, mudah ditemui di Jakarta dan sudah banyak modifikasi pada isi di dalamnya. Pastel a la Solo berisikan wortel, buncis, daging ayam, soun dan telur rebus. Kulit luarnya pun garing. Sangat cocok dinikmati dengan cocolan sambal kacang. 

Mendut, kudapan ini menurut saya mirip dengan klepon hanya saja adonannya lebih tebal. Mendut terbuat dari adonan ubi atau singkong dan diluarnya dilapisi lagi dengan areh atau snatan kenatl serta diisi lelehan gula jawa di dalamnya. 

Sosis Solo, kudapan ini juga sudah terkenal di Jakarta. Berupa dadar gulung yang diisi dengan daging sapi atau ayam. Saya suka sekali sosis Solo karena cincangan daging yang melimpah di dalamnya membuat kudapan ini jadi nagih hihihi...

Jadah Blondo, nama kudapan ini berasal dari dua komposisi di dalamnya, jadah terbuat dari ketan yang serupa dengan uli sedangkan blondo terbuat dari santan yang diaduk terus menerus selama berjam-jam hingga kering. Rasanya gurih sekali.

Nagasari, kudapan ini kalau di Jakarta dikenal dengan kue pisang. Terbuat dari tepung beras dan santan yang dikukus kemudian diisi potongan pisang. Rasanya seperti pada umumnya kue pisang, kenyal dan manis.

Semar Mendem, saya ingat sekali Mama saya dulu suka membuat kue ini, tapi ternyata kalau asli Solo modelnya berbeda hehe...Semar mendem mirip seperti lemper yang diisi dengan potongan ayam namun dibalut dengan kulit dadar gulung kemudian disiram dengan areh atau santan kental. Rasanya sedikit asin namun gurih.

Banyak sekali kudapan khas Solo dan hampir bisa saya bilang semua kudapan ini rata-rata bisa ditemui di semua pasar tradisional di Solo seperti Pasar Gedhe Solo. Sementara di Jakarta, hanya kudapan-kudapan seperti kue-kue kecil yang bisa ditemui di pasar kue Jakarta, sementara yang lainnya seperti Brambang Asem, Bubur Lemu atau Cabuk Rambak masih sangat sulit ditemui.

JAJANAN PASAR

Ah melihat jejeran jajan pasar ini saya langsung teringat masa kecil saya saat sering melihat jajan pasar ini dijual oleh penjaja keliling komplek rumah saya. Sekarang ini rasanya sulit menemukannya di Jakarta dan kalaupun ada harus ke pasar-pasar tradisional. Jajan pasar ini biasanya terdiri dari Cenil, terbuat dari tepung singkong yang diberi warna, biasanya pink; Grontol, jagung rebus; Tiwul, singkong yang diolah dengan gula jawa sehingga rasanya jadi manis; Sawut Singkong, singkong yang diparut kasar kemudian direbus dan rasanya manis; dan Ketan Hitam, ketan berwarna hitam yang direbus. Kesmeuanya biasanya bisa dinikmati bersama atau dipilih sesuai selera mau dimakan bersama apa, misal Tiwul dengan Cenil saja, Tiwul, Grontol, Ketan Hitam, atau sesuai selera dan kesemuanya dilengkapi dengan taburan kelapa parut.


HIDANGAN UTAMA

Nasi Langgi Solo

Nasi Langgi ini merupakan paket lengkap yang terdiri dari nasi tumpeng kuning yang legit dan harum disajikan bersama ayam goreng, teri, sambal goreng kentang, telur dadar tipis, abon sapi, serundeng kealapa, kering kentang, kerupuk udang, lalap dan sambal.


Selat Solo

Hidangan ini merupakan my most wanted saat kulineran di Solo dan di Dapur Solo pun hidangan ini menjadi salah satu yang di cari. Menyantap masakan ini seperti menikmati steak dengan sentuhan lokal dengan kuah seperti kuah semur namun sangat cair. Seporsi Selat Solo ini disajikan bersama potongan daging sapi yang juicy, selada, kentang, wortel, buncis, lering kentang, potongan telur, acar ketimun dan mustard. Saya suka sekali hidangan ini karena persis seperti makan steak hanya saja berkuah!


Lontong Solo 

Hidaangan ini tampilannya sama seperti lontong di Jakarta atau mirip dengan Lontong Cap Go Meh. Isinya berupa potongan lontong dengan ayam suir, rendnag daging, sambal goreng kentang, pindang telur, dan kerupuk udang. Kuah santannya gurih dan ringan dan tidak terlalu asin.


Nasi Liwet Solo

Solo juga punya nasi liwet lho, bedanya dengan nasi liwet Jawa Barat, nasi liwet Solo lebih gurih karena dimasak dengan santan dan kaldu ayam. Nasi liwet ini disjaikan dengan ayam suir, sayur labu siam, pindnag telur, ati dan ampela ayam, telur kukus, tempe bacem, rambak dan areh yang membuat nasi ini makin lengkap nikmatnya. Tak heran hidangan ini menjadi best seller di Dapur Solo terutama untuk lunch box-nya. 


Tengkleng Kambing

Ini merupakan salah satu hidangan khas Solo favorit saya. Makanan berkuah yang berisi tulang dan daging kambing. Tengkleng dimasak dengan berbagai rempah sehingga menghilangkan bau anyir pada daging kambingnya. Hanya saja buat saya kuah tengklengnya kurang pekat sehingga rasanya 'nanggung'. 


MINUMAN

Es Dawet

Nggak salah lagi minuman ini merupakan salah satu minuman khas Solo, coba mampir ke pasar-pasar tradisional di Solo, pasti banyak sekali penjualnya. Dapur Solo pun menyajikan minuman ini dengan membuat dawet-nya dari daun suji asli sehingga menghasilkan warna hijau yang alami. Disajikan dersama santan dan gula jawa yang manisnya pas, minuman ini sangat nikmat dan segar sekali jika dinikmati di siang hari yang terik. 

Wedang Ronde

Siapa yang tidak tau wedang ronde, minuman hangat ini terbuat dari kuah jahe dihidangkan bersama ronde (mochi) berisi kacang tanah, kolang-kaling dan taburan kacang tanah. Wedang di Dapur Solo ini dibuat khas Solo jadi tanpa gula. Rasanya sedikit hambar kalau buat saya, namun jahenya menghangatkan. Buat yang suka manis, tenang kamu bisa request tamabahn gula cair, kok. 

Wedang Uwuh

Uwuh dalam bahasa Jawa berarti sampah, jadi boleh dibilang ini adalah wedang sampah hehehe...kenapa sampah? karena aslinya minuman ini terdiri dari dedaunan yang terlihat seperti sampah. Minuman ini terbuat dari jahe dan batang kayu secang yang menghasilkan warna merah yang cukup pekat. Minuman ini disajikan hangat dan sangat pas dinikmati dalam cuaca dingin. 


Rasanya saya beruntung sekali bisa menikmati miniatur kota Solo hanya dengan masuk ke Dapur Solo. Menikmati hidangan dan kudapan langka khas Solo membuat saya makin menghargai kuliner Indonesia ini dan tentunya berusaha untuk terus melestarikannya. Yuk, sama-sama mencintai masakan Indonesia mulai sekarang. 

Dirgahayu kota Solo ke-269, semoga jaya selalu begitu pula dengan Dapur Solo, semoga terus menyajikan hidangan khas Solo yang menginspirasi. Thanks juga buat Mbak Caturguna Yuyun Ang yang sudah menggagas acara ini dan mengundang saya berbahagia bersama teman-teman media dan bloggers.


Dapur Solo
Jl. Panglima Polim 1 No. 95
Kebayoran, Jakarta Selatan
Telp. 021-7222311
www.dapursolo.com

Cabang Lain:

Dapur Solo - Sunter
Jl. Danau Sunter Utara No. 7
Jakarta Utara 14350
(021) 29615353

Jl. Danau Sunter Utara R35-37
Sunter, Jakarta Utara 14350
(021) 6405812

Dapur Solo - Serpong
Ruko Melati Mas Square 
Blok A1 No. 22-23
Jl. Raya Serpong - Tangerang
(021) 53150505

7E935BDYEV3Y

21 comments

  1. Looking forward to try those amazing feasts..

    ReplyDelete
  2. Kangen Selat Solo aaaaaakh.....

    ReplyDelete
  3. enaaaak, fotonya baguus jadi mau aku cobain semua kaak!

    ReplyDelete
  4. Wah enak2 banget sih makanannya. Ntar kesanalah rame-rame..

    ReplyDelete
  5. Buseet bikin ngiler malem-malem ini...

    ReplyDelete
  6. Bu icha... Blog lo smkin oke deh. Makanannya bikin ngiler bgt niy.
    Semangat terus y buat blog Eating Until Die-nya...

    ReplyDelete
  7. wahhhh... enakkk patut dicoba, musim dingin Wedang Uwuh enak kayaknya

    ReplyDelete
  8. wahhh.. makanannya jadi kangen kampong halaman nih...

    Hmm.. Jd kl pas kangen makanan itu ga usah jauh2, d jkt juga bisa yak??? good.idea

    ReplyDelete
  9. Waah....kayaknya asik nih. Jd gak sabar pengen nyobain. Thx infonya Cha....

    ReplyDelete
  10. Buset si Icha makan melulu kerjaannya dah...Enak banget ini kayaknya...jarang-jarang dapet makanan Solo disini yg jadul2...

    ReplyDelete
  11. Mantab ini postingannya bikin lapeer....foto kamu makin bagus hari ke hari nih...

    ReplyDelete
  12. Mantab ini postingannya bikin lapeer....foto kamu makin bagus hari ke hari nih...

    ReplyDelete
  13. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  14. Sis ajak-ajak gue kalo makan-makan kenapa...visit blog gue juga ya haha..

    ReplyDelete
  15. Rockeeeer tulisannya ma men! Ajakin gue napa kalo mau makan2 hahahaha

    ReplyDelete
  16. Baru tahu selain Nasi Liwet khas Solo, masih banyak kuliner lainnya. Nice info cha! Keep up the good work~

    ReplyDelete
  17. Beuh jadi kepengen kulineran langsung di Solo ini...eh tapi kalo disini ada enakan ke Dapur Solo aja yah yg murah hihihi...good writing sis!

    ReplyDelete
  18. Menggiurkan tampilan photonya, harus di coba nih restoranya, thanks icha buat rekomendasi tempat makannya..

    ReplyDelete
  19. Photonya makananya menggiurkan, thanks ica buat rekomendasi tempatnya, harus buru-buru ke dapur solo nih.

    ReplyDelete
  20. waah ada satu lagi yang enak ca, serabi solonya..kayanya mesti nyobain yang lainya ni aku..thanks infonya cha :)

    ReplyDelete
  21. A place i will visit when i go to Indonesia again!

    ReplyDelete