Derasnya perkembangan kuliner Indonesia teruatama di kota-kota besar membuat saya yang sudah lama menekuni dunia food blogging jadi terkadang bosan. Bukan, bukan karena tidak suka dengan perkembangannya, namun hadirnya restoran-restoran franchise atau menjamurnya bazaar-bazaar dengan inovasi makanan yang cuma unik dari segi tampilan membuat kebanyakan orang akhirnya lupa dengan masakan atau makanan khas Indonesia itu sendiri. Saya sendiri mengakui lebih sering makan di restoran-restoran terbaru daripada menjelajahi pelosk Jakarta atau Bandung untuk menemukan kuliner tradisional kota tersebut yang pernah 'ngetop' pada zamannya. Nah, berangkat dari kebosanan itu, beberapa waktu lalu disaat saya bosan dengan makanan-makanan 'kekinian', saya melihat instagram foodies friend saya @filipusverdi yang sedang menyantap Sate Maulana Yusuf di Bandung, kebetulan saat itu saya juga sedang menginap di Bandung. Tergoda lah dan bertanya sama si hubby yang asli Bandung. Tau gak dia jawab apa? 'Ooooh sate Maulana Yusuf, itu kan legend Bandung, udah ada dari jaman aku SMP itu'. Waks! yaoloh jadi malu deh bahkan saya yang sering meliput kuliner modern Bandung nggak tau sama sekali kalau ada sate se-legend itu which is udah lama gilaaa entah tahun berapa laki gue SMP hahaha, sekarang umurnya aja 32 nah itung sendiri deh tuh hahaha! But then, that's a true legend, masih bertahan sampai sekarang meskipun zaman berkembang.
Singkatnya, meluncurlah saya ke Jalan Maulana Yusuf, tepatnya No. 21 disamping Gereja GKI. Tempatnya berupa rumah tua yang halamannya disulap menjadi area makan dan ada juga area di dalam rumah yang dijadikan dapur dan area makan. Saya memilih makan di teras karena selain lebih luas, angin sepoi-sepoi di udara Bandung yang lagi panas juga lumayan menyegarkan hehehe...Oooh anyway berhubung saya lupa membawa memory card kamera DSLR, semu foto yang ada disini jadinya hanya menggunakan kamera handphone deh...semoga nggak mengecewakan ya hihihi...
Sate Maulana Yusuf ini menawarkan tidak hanya sate ayam, sate kambing dan sate sapi tapi juga ada karedok, gado-gado, sop kambing, sop buntut dan cemilan seperti tahu pletok dan tahu aci. Berhubung di Jakarta susah mendapatkan sate sapi, akhirnya saya memesan sate sapi dan si hubby memesan gado-gado. So, here they are our orders:
Sate Sapi - IDR35,000/10 tusuk
Look at that freakin big beef slices!! Meeen, kayaknya ini pertama kalinya makan sate dengan potongan daging yang besar-besar dan gemuk-gemuk deh! Dagingnya empuk banget, matangnya pas dan tidak terlalu gosong ditambah dengan potongan gajih yang aromanya luar biasa menggoda. Nikmatnya sate sapi ini dilengkapi dengan bumbu kacang yang juga juara, teksturnya memang sengaja dibuat tidak halus jadi ada sensasi 'krenyes-krenyes' dari ulekan kacangnya namun kental dan kaya akan gurihnya kacang. Sedap sekali disantap bersama sate yang masih hangat dan potongan lontong, bumbu kacangnya meleleh dimulut mengahdirkan rasa gurih dan manis. Akkkh gila, this is real BOMB! Pssst, disini kita bisa 'refill' sambal kacang sesukanya lho! jadi kalau suka banget sama sambal kacangnya, sok minta nambah aja sama si mamang hihihi...
Gado-Gado - Rp18,000
Seporsi gado-gado ini berisikan sayuran standar seperti gado-gado pada umumnya. Asiknya sih mereka menambahkan selada segar daaaan I'm in love with their peanut sauce. Sambal kacangnya hampir mirip dengan sambal kacang untuk sate namun buat saya lebih pekat dan sedikit ada rasa rempah-rempahnya yang mengingatkan saya pada bumbu untuk Mie Juhi khas Betawi. Everything in the plate was just refreshing and decent!
Untuk harga, disini masih sangat murah sekali menurut saya. Untuk seporsi sate sapi dan ayam yang gemuk-gemuk itu, per porsinya dibanderol Rp35,000 saja, sedangkan sate kambing kalau tidak salah Rp45,000. Untuk makanan lainnya pun berkisar antara Rp10,000 - 25,000 saja. Untuk minumannya sih standar hanya tersedia es teh, es jeruk, soda, minuman ringan, dan beberapa jenis jus buah, kisarannya dari Rp4,000 - 8,000 saja.
Well, I was suuuper satisfy with Sate Maulana Yusuf. Akhirnya nemu sate enak lagi di Bandung dan pastinya sih makin bangga dengan kuliner asli Indonesia, meskipun di lekang zaman mereka sejatinya tidak pernah hilang #cieeeeh.. Yuk, mumpung kemarin habis memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebagai pemuda bangsa kita lestarikan kuliner Indonesia seperti ini supaya kedepannya nggak ada tuh istilah kuliner Indonesia diakui negara tetangga hehehe...
Salam Sumpah Pemuda. Hidup Kuliner Indonesia!!
Jl. Maulana Yusuf No. 21
Bandung
Telp. +622 423 4096
Operating hours: 10.00 AM to 10.00 PM (sampai sehabisnya sih kata mamangnya)
No comments