Di masa pandemi seperti ini sudah tidak asing lagi kalimat
“belajar online” dikalangan orang tua. Sejak diberlakukannya PSBB, semua
kegiatan belajar mengajar tatap muka berubah menjadi pembelajaran jarak jauh
atau PJJ. Keputusan ini begitu mengejutkan tidak hanya bagi orang tua yang
bekerja namun bagi ibu rumah tangga yang sehari-harinya bertemu dengan anak-nya
pun kini harus ikut andil menjadi “guru” di rumah. Tidak sedikit orang tua yang
kesulitan dalam mendampingi anak belajar online yang mengharuskan anak
berlama-lama di depan gadget, apalagi buat orang tua yang sejak awal sudah
berusaha menghindari pemakaian gadget pada anak seperti saya.
Nah, sebagai ibu yang cerdas, saya sepakat sama suami saya
untuk tetap menggunakan gadget sebagai wadah untuk menstimulasi anak dalam
proses belajar. Karena selama pandemi, ini kan kegiatan belajar di sekolahnya
dipersingkat jadi saya dan suami merasa tetap perlu menambah jam belajarnya salah
satunya melalui digital platform seperti video youtube. Namun, dengan beberapa
Batasan dan arahan yang jelas supaya stimulasi-nya pun lebih maksimal. Nah yuk
simak langka-langkah-nya berikut ini:
1. Membatasi waktu penggunaan gadget
Belajar melalui platform digital sudah pasti artinya belajar melalu gadget baik handphone ataupun laptop yang berpotensi menimbulkan kecanduan pada anak. Trik-nya, buat perjanjian dengan anak saja, Moms. Saya sepakat dengan anak untuk menggunakan gadget tidak lebih dari 2 jam bahkan saya tunjukkan dengan jelas melalui jam dinding, jam berapa dia harus selesai menonton video-nya. Jika setelah 2 jam dia belum selesai, akan saya ambil handphone-nya. Trik ini ampuh untuk mengajarkan anak menghargai waktu dan memaksimalkan waktu sebaik-baiknya lho.
Anak saya kalau nonton video youtube dia lebih suka menonton video tentang kereta api atau yang terbaru tentang tragedi tenggelamnya kapal Titanic, sampai-sampai dia hapal dan bertanya terus kepada saya “kenapa sih Cuma karena gunung es Titanic bisa tenggelam, bunda?”. Nah dari hal-hal seperti ini kita bisa kembangkan konten belajar untuk menjawab segala pertanyaan anak tersebut Moms. Saya kemudian mencarikan dia video lebih detail tentang “5 hal yang menyebabkan kapal Titanic tenggelam” atau “penyebab dibalik tenggelamnya kapal Titanic selain gunung es”. Dari video tersebut pengetahuannya bertambah bahkan dia sampai hapal detil tentang struktur kapal dan sekarang jadi tau kapal apa saja yang ukurannya lebih besar dari Titanic seperti Symphony of the Sea hahaha…
Nah, Moms wajib juga cari tau kesukaan anak menonton apa, misalnya anak Moms suka menonton video tentang balapan mobil, Moms bisa mengajaknya menonton yang lebih detil tentang kegiatan di sirkuit seperti apa atau mesin-mesin mobil balap secanggih apa. Intinya, temani anak belajar dengan menambah pengetahuannya. Jadi nggak itu-itu terus yang dia tonton.
3. Menstimulasi anak dengan konten
Jika Moms sudah tau konten video apa yang disukai anak, ajak anak untuk berkreasi lebih dalam dari konten tersebut. Intinya disini jangan sekedar nonton tapi anak tidak mendapatkan apa-apa. Misalnya, karena anak saya sangat penasaran dengan struktur kapal Titanic, saya ajak dia membuat rangka kapal dengan lego atau memintanya menggambar kapal yang tadi dia lihat di video. Lakukanlah beragam aktifitas yang ada hubungannya dengan video yang ditonton anak untuk terus menstimulasi otak-nya agar memahami materi yang ditonton lebih baik dan cepat dimengerti.
Saat mendampingi anak menonton video kesukannya, usahakan Moms jangan hanya diam. Ajak anak untuk berinteraksi dengan Moms juga dengan memberikan pertanyaan dari apa yang dia tangkap. Moms bisa juga sambal bercerita menjelaskan lebih lengkap tentang videonya.
Setelah menonton video Bersama anak, minta anak bercerita apa yang dia lihat dna dengar dari video tersebut. Kalau perlu jika tidka sedang menonton pun, iseng-iseng ajukan pertanyaan yang memicu rasa ingin mengingat konten yang kemarin ia tonton. Misalnya saya suka menyelipkan pertanyaan “kak, kemarin lambung-nya kapal bisa bocor karena apa ya?” Hal-hal kecil seperti ini sangat baik untuk menajamkan daya ingat anak lho Moms.
Jadi, tidak selamanya digital platform itu membahayakan bagi anak-anak, bagaimana ita sebagai ibu harus cerdas menyikapi dan membuat pembelajaran digital lebih menyenangkan dan tepat guna. Semoga tips di atas bermanfaat untuk Moms semua dan para orang tua yang sedang mendampingi anak belajar via digital platform ya! Tetap cerdas, tetap sehat!
No comments